Seputar Burung Murai Batu

Diposkan oleh Unknown on Sunday, November 25, 2012

Murai Batu (Copsychus malabaricus) merupakan burung kicau paling populer. Burung ini termasuk ke dalam family Turdidae. Burng Murai Batu tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan sebagian pulau Jawa.

Burung murai batu dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Ketenaran burung murai batu bukan hanya sekedar dari suaranya yang merdu, namun juga gaya bertarungnya yang sangat atraktif. 

Jenis burung Murai Batu yang terbaik adalah Murai Batu Medan. Namun sayangnya, tindakan eksploitasi hutan yang berlebihan dan perburuan untuk kepentingan komersial membuat Murai Batu jenis ini semakin langka.
 
Ciri-ciri morfologis
Burung Murai Batu memiliki ukuran tubuh 14-17 cm, hampir seluruh tubuhnya berwarna hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna merah cerah hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat warna biru di bagian kepala. Dalam keadaan terkejut atau berkicau ekor panjang ditegakkan 

Murai Batu dari Tanjung Redep, Kalimantan Timur menpunyai keunikan di bagian kepalanya yang bergaris putih memanjang ke belakang. Murai Kalimantan memiliki ekor lebih pendek dengan panjang sekitar 8-12 cm, sementara Murai Batu Sumatra 15-20 cm. Ciri khas Murai Batu Kalimantan lainnya adalah apabila berhadapan dengan jenisnya akan menggelembungkan bulu-bulu di sekitar dadanya sambil berkicau.

Pakan 
Makanan umum Murai Batu adalah serangga kecil. Para peternak biasanya memberikan kombinasi pelet, kroto, jangkrik, ulat hongkong dan telur lebah. Murai Batu juga memakan poer atau voer yang banyak dijual di kios burung.

Seksing (usaha untuk mengetahui jenis kelamin)
Murai Batu jantan dibedakan dengan betina dari kicauan yang lebih aktif dan ekor lebih panjang. Jantan tidak bisa menoleransi adanya jantan lain di sekitar wilayahnya. Sementara betina sulit menerima jantan yang tidak dikenal. Biasanya penangkaran dilakukan dengan mengawinkan pasangan dari satu induk (incest).

Namun saat ini banyak pengemar burung berkicau di daerah Jawa sudah mulai berhasil menangkar Murai Batu silangan antara jenis Sumatra (Medan) dengan jenis kalimantan (Borneo)

Perawatan murai batu hampir sama saja dengan perawatan burung lainnya. Hanya saja, Anda harus bisa mengontrol karakter mentalnya yang mudah galak melalui makanan dan extra fooding.

Pola perawatan harian burung Murai Batu:                                                                                                                                      
  1. Pukul 07.00 pagi, sebelum burung dimandikan, angin-anginkan burung terlebih dahulu.
  2. Setiap hari bersihkan kandang, ganti atau tambahkan makanan dan minuman.
  3. Berikan Jangkrik 2-4 ekor pada cepuk EF (mangkuk),  jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam setiap hari, mulai pukul 08.00-11.00 WIB. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit.
  6. Siang hari sampai sore sekitar pukul jam 10.00-15.00 WIB, burung dapat diperdengarkan suara master atau burung-burung master.
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan lagi bila perlu.
  8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung dapat kembali di perdengarkan suara master burung selama waktu istirahat sampai pagi hari.

Penanganan burung Murai Batu overbirahi:                                                                                             
  1. Salah satu ciri-ciri burung Murai Batu yang sedang dalam masa birahi berlebih (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
  2. Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 ekor pada pagi hari dan 2 ekor pada sore hari.
  3. Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00 WIB).
  4. Berikan Cacing 2 ekor 2 kali dalam seminggu.
  5. Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi, siang dan sore.
  6. Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit setiap hari.
  7. Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.

Penanganan burung Murai Batu dalam kondisi drop:                                                                           
  1. Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari.
  2. Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3 kali dalam seminggu.
  3. Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
  4. Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
  5. Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Murai Batu lainnya.
  6. Lama penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam setiap hari.
More aboutSeputar Burung Murai Batu

Tips Memilih Burung Murai Batu Bakalan

Diposkan oleh Unknown on Sunday, November 18, 2012

 
Tips Memilih Burung Murai Batu Bakalan Yang Berkualitas - Yang dimaksud bakalan disini adalah MURAI BATU (MB) tangkapan hutan yg belum pernah makan voer & harganya murah.
Adapun tips memilih burung murai batu bakalan adalah sbb:
A. Mata Murai Batu
  • Hindari membeli MURAI BATU (MB) yg kelihatan tanda adanya katarak, yaitu selaput berwarna putih pd bola mata. MURAI BATU (MB) yg sdh katarak, resiko menjadi buta sangat tinggi sekali.
B. Kaki Murai Batu
  • Kaki MURAI BATU (MB) berwarna hitam, karena MURAI BATU (MB) yg mempunyai warna hitam pd kakinya, mempunyai mental berani. Tapi , bukan berarti kaki berwarna lain tdk bagus lho...
  • Juga perlu diperhatikan juga hindari memilih MURAI BATU (MB) yg mempunyai kuku kaki bagian belakang (kelingking) berwarna tdk sejenis, yaitu satu hitam satu lagi putih, karena dipercaya sifatnya labil, kadang-kadang hebat kadang-kadang down.
C. Ekor Murai Batu.
  • Sebaiknya mempunyai ekor rapat & tdk terlalu tebal. Ekor yg seperti ini enak dipandang mata, & juga akan membuat MURAI BATU (MB) memainkan ekornya pd saat ditrek. Tetapi kalau bisa hindari membeli MURAI BATU (MB) dgn ekor bercabang atau menggunting karena diyakini mempunyai mental labil. Tidak lupa jg hindari memilih MURAI BATU (MB) yg tdk punya ekor, karena kita tdk tahu bagaimana bentuk & jenis ekor dari MURAI BATU (MB) tsb, jika ekornya sdh tumbuh.
D. Bulu Dada Murai Batu.
  • Sebaiknya memilih MURAI BATU (MB) yg mempunyai bulu dada cenderung berwarna kekuningan, karena  MURAI BATU (MB) bakalan biasanya akan cepat berbunyi & cepat juga jadi.Namun kebayakan MURAI BATU (MB) mempunyai bulu dada berwarna coklat.
E. Usia Murai Batu
  • Jangan pernah menilai usia MURAI BATU (MB) hanya berdasarkan pengamatan pd kaki, ini bisa menipu. Tipsnya perhatikan rongga mulutnya, Jika masih berwarna putih atau sedikit cerah, maka MURAI BATU (MB) tersebut masih muda, jika sdh berwarna hitam berarti MURAI BATU (MB) tsb sdh tua & semakin pekat warna hitamnya, semakin tua usia MURAI BATU (MB) tsb.
  • MURAI BATU (MB) bakalan yg muda mempunyai tanda bulu yg masih berbintik cokelat pada ibagian sayap sebelah luar maupun sayap sebelah dalam.
F. Tingkah Laku Murai Batu.
  • MURAI BATU (MB) bakalan yg saat dipegang menjerit & berusaha mematuk jari tangan , maka sifat dari MURAI BATU (MB) tsb adalah berani.

G. Bentuk Paruh Murai Batu
  • Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
H. Bentuk kepala Murai Batu
  • Pilih yang berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
I. Postur badan Murai Batu
  • Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
J. Sayap Murai Batu
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
L. Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.

M. Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.

N. Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
More aboutTips Memilih Burung Murai Batu Bakalan

Cara Menangkar Burung Kacer

Diposkan oleh Unknown on Saturday, November 10, 2012

 



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Perawatan kacer pada dasarnya sama dengan burung burung pemakan serangga lainnya yang memiliki karakter burung petarung. 
Jika kita kebetulan memiliki burung kacer yang sudah mapan dan juga sedikit lahan di halaman rumah kita, apa salahnya kita mencoba membreeding kacer. 
berikut akan saya informasikan mengenai penangkaran burung kacer yang kebetulan saya kumpulkan dari beberapa media online dan forum forum online. 

Tahapan breeding kacer adalah sebagai berikut : 
1. Pembuatan kandang penangkaran.
2. Pemilihan indukan. 
3. Penjodohan.
Pembuatan kandang penangkaran
Kandang untuk breeding kacer sebaiknya beralaskan tanah/pasir dengan dengan ukuran yang sesuai dengan keinginan kita hanya saja sebagai pembandingnya adalah: lebar 1M, panjang 1M dan tinggi 2 M dengan bagian atap yang sebagian tertutup. 
untuk bagian dalam kita bisa saja memberikan pohon yang berdaun rindang untuk tempat sarangnya ( biasanya yg digunakan adalah pohon beringin) atau bisa juga menggunakan beberapa tangkringan dan kotak untuk sarang. atau jika anda memiliki lahan yang luas bisa saja menggunakan kandang ukuran 2x2x4 dengan pohon yang rindang didalamnya untuk tempat menaruh sarangnya. perlengkapan lainnya adalah tempat makan dan minum serta sebuah wadah berisi air untuk mandinya yang ditaruh didasar kandang. 
Pemilihan indukan. 
Setelah kandang kita buat saatnya kita mencari burung betina untuk pejantan kita. pemilihan burung betina ini tidak ada patokan khusus cuma harus memenuhi syarat syarat : sehat, tidak cacat dan jinak ( tidak giras ) umur bisa mencari yang sekitar 1 tahunan. 
Penjodohan dan penetasan
setelah kita dapatkan burung betina yang sehat dan tidak cacat waktunya kita menjodohkan kedua burung tersebut, untuk kali pertama sebaiknya menggunakan tekhnik penjodohan ala kenari yaitu mendekatkan kedua sangkarnya selama beberapa hari untuk perkenalan dan setelah itu burung baru bisa kita masukan kedalam kandang penangkaran. untuk menambah birahi burung bisa dengan jalan memberikan penjemuran yang cukup atau jika cahaya yang masuk dirasa kurang bisa menggunakan lampu TL Ultra violet tentu saja dengan menambah asupan Vitamin C dan D bagi burung atau bisa juga memasukan terasi yang dipilin lalu dimasukan ke bagian tubuh jangkrik untuk dikonsumsi burung.
selama proses penjodohan hingga adanya perkawinan, setiap hari burung harus selalu diberikan EF (Extra Fooding) seperti jangkrik ataupun cacing tanah sebanyak 2-3 ekor pagi dan sore setiap harinya per burung. 
tanda tanda burung betina akan bertelur biasanya burung betina akan lebih sering turun ke bawah memakan apa saja yang ada di dasar kandangnya. 
Selama proses bertelur hingga menetas sebaiknya burung jangan sering terganggu baik oleh kita ataupun binatang lainnya hingga telur benar benar menetas. 
Setelah telur menetas maka pakan untuk indukan harus ditambah seperti cacing ataupun kroto. beberapa penangkar lebih senang meloloh piyikannya secara manual dibanding diloloh oleh indukan dengan alasan efisiensi biaya dari penambahan pakan berupa kroto dan Ef lainnya.
Meloloh piyikan kacer 
Piyik bisa diberi makan berupa potongan perut dari jangkrik dan kroto sebanyak 2-3 butir saja dan porsinya ditingkatkan setiap harinya 1-2 butir kroto. setelah berumur 5 hari atau hari ke lima burung mulai diberikan kroto / jangkrik yang dicelup terlebih dahulu dalam adonan voer yang dicampur air. setelah umur 6 hari bisa dilakukan pemasangan ring, setelah umur 8-9 hari biasanya bulu bulu burung mulai mekar dan akan bertambah pada umur 15-16 hari, pada umur itulah burung harus sering diloloh karena pada usia tersebut burung mulai sering aktif bergerak, setelah umur 25 hari lolohan harus menjadi sering dilakukan dan burung mulai bisa terbang rendah dengan jarak yang dekat. selanjutnya bisa dilatih makan voer sendiri. 
Dengan pemberian pakan dan juga ef yang cukup selama penjodohan hingga penetasan dan pelolohan proses penangkaran pun akan lebih terasa mudah. dan biasanya dalam waktu beberapa minggu atau lebih burung kacer akan kembali bertelur setelah anakannya mulai bisa menginggalkan sarangnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
More aboutCara Menangkar Burung Kacer